Tuesday, May 19, 2009

Yusuf Islam Unites Muslims, West


LOS ANGELES — Renowned British Muslim singer Yusuf Islam sees his music and songs can be a bridge between the Muslims world and the West.

"I think I've been given a position and place in this world which is quite unique," Islam told CNN on Monday, May 18.

"The fact that I'm a Westerner by birth and I'm a Muslim at the same time -- and living in this time where there seems to be such a gravitational split in polarities -- there need to be bridges.

"I think music is one of the best ways to bridge all those gaps."

Islam, formerly known as Cat Stevens, performed his first concert in Los Angeles last week, his first in the United States in 33 years.

Playing new and old songs for over an hour, the 60-year-old musician has delighted a star-studded audience.

"You don't understand," teary-eyed US singer and songwriter Michelle Branch said.

"I learned how to play guitar with the Cat Stevens songbook!"

Yusuf Islam reverted to Islam in 1977 and has since become a leading voice in Britain's two million Muslims.

His UN-registered charity, Small Kindness, provides humanitarian relief, through direct aid as well as social and educational programs, to orphans and families in Bosnia, Kosovo, Iraq and other regions of the world.

In 2003, Islam was awarded the "World Social Award" for his humanitarian relief work.

In November 2004, he was honored with the "Man for Peace" award by a committee of Nobel peace laureates.

Prejudiced

Islam lamented that the Islamic faith is tarnished in Western media.

"I used to be prejudiced -- as prejudiced as anyone about Islam," he said.

The prominent singer recalled the moment when he decided to revert to Islam at the height of his fame.

" I was given the opportunity of reading the actual source, the Quran itself, without anybody forcing me or looking over my shoulder and saying, "What do you think?" It was just me in my space.

"The more I read the Quran, the more I realized that it was like an incredible matrix of connection with Christianity and Judaism," he said.

"I mean Jesus, Moses, the religion of Abraham in this book! And I said, "Wow, how come I didn't know this before?" It was kind of like a secret.

"So that was kind of my discovery, and a lot of people, I don't think, have gone through that process because they've seen Islam as a headline -- and you never learn anything about a headline. Because headlines, you know -- people make things up, to be honest."

Under the former Bush administration, Islam was denied access to the US and his name was put on a no-fly list.

"I felt chosen! I felt suddenly, I was given a halo. "This guy stands for peace, and they won't let him in.

"It was really kind of a joke, in a way, because the person I am and the kind of things they were kind of insinuating by putting me on this list with other people who were very dangerous."

But the situation took a new turn under the US administration of Barack Obama.

"I'm here now (in the United States), so things are kind of working themselves out. But there's a new administration, a new president, and it's a great new day."

Thursday, May 14, 2009

Denias senandung diatas awan


Denias, anak seorang petani suku di pedalaman tengah Papua. Semangat dan keinginan sekolah selalu bergejolak di hati dan fikirannya. Kata-kata orang yang ia sayang dan hormati terus terngiang-ngiang dan membakar semangatnya.

Hidup Denias berikutnya dibayangi kesedihan berlarutan kerana orang-orang yang dia sayangi dan hormati satu demi satu meninggalkannya. Ibunya tersayang meninggal dunia dalam suatu tragedi kebakaran honai keluarga mereka.

Maleo pernah memberitahunya ada kemudahan sekolah di balik gunung. Untuk mencapai impiannya untuk bersekolah, Denias pergi meninggalkan rumah.

Tidak peduli perjalanan ke sana sangat jauh dan sama sekali tidak mudah, harus berhari-hari melewati sungai, hutan dan gunung, Denias terus mengejar cita-citanya.

Lakonan : Albert Fakdawer, Ari Sihasale, Marcella Zalianty, Mathias Muchus, Michael Mohede, Audrey Papilaya
Arahan : John De Rantau
Terbitan : Alenia Pictures
Tarikh Tayangan : 19 Oktober 2006 (Indonesia)

Thursday, May 7, 2009

cara BN merampas perak




















PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN Sekolah Rendah Kebangsaan Tak Bersekolah

sila nyatakan apakah cara yg digunakan oleh BN utk merampas perak

a) seperti kanak kanak yg sedang bermain gusti
b)seperti remaja yg sedang bermain tarik-tarik
c)seperti gangster yg bengis
d)seperti peguam yg bijak berhujah
e)seperti org bodoh yg tak tahu undang-undang

sila jawab dan terangkan mengapa anda memilih jawapan tersebut

100 markah

Wednesday, May 6, 2009

strategi dakwah islam di eropah

"Fenomena para da'i di dunia Islam saat ini merupakan fenomena yang menggembirakan dan layak mendapatkan dukungan serta apresiasi," demikian salah satu pernyataan Dr. Lena Larsen, guru besar Studi Islam di Universitas Oslo.

Menurut mantan Ketua Majlis Islami Norwegia ini, para dai tersebut di samping mempunyai bakat dakwah yang cukup baik, mereka juga mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang. Namun, tambah Larsen, untuk kesuksesan dakwah Islam terutama di Barat, sangat dibuthkan adanya organisasi dakwah Islamiyah skala internasional yang mampu membentuk dan membina da'i-da'i modern yang handal yang mampu melaksanakan dakwahnya di era globalisasi ini.

Di sela-sela Muktamar Islam Internasional yang diadakan Majlis A'la li as-Syu'un al-Islamiyah di Kairo, wanita yang mempunyai pengalaman lebih dari 25 tahun ini bercerita banyak kepada Asyarq Awsath tentang lika-liku dakwah dan kisah dia masuk Islam.

Apa sebab Anda memeluk Islam?


Saya telah menjadi muslimah lebih dari 25 tahun. Sebelumnya saya beragama kristen, waktu itu usiaku 17 tahun. Saya masuk Islam lewat seorang Muslimah yang saya lihat sedang shalat maghrib. Saya tidak tahu apa-apa tentang shalat. "Kamu kerjakan apa?" tanya saya padanya. "Saya shalat menyembah Allah," jawabnya. "Apa itu shalat? dan kamu beragama apa?" tanya saya kembali. "Saya Muslimah, dan shalat adalah kewajiban bagi semua Muslim," jawabnya untuk yang kedua kali. Begitulah, saya meminta penjelasan tentang Islam, shalat, dan banyak hal tentang ritual-ritual wajib dalam Islam. Semenjak hari itu, saya banyak baca buku tentang Islam dan belajar lewat beberapa ulama sampai akhirnya Allah memberikan hidayah Islam pada saya. Alhamdulillah kemudian saya menikah dengan pria Muslim dari Yordania, dia seorang insiyur komputer dan berkerja di Rabithah Islamiyah di Norwegia.

Apa reaksi keluarga Anda saat mengetahui keislaman Anda?

Keluarga tidak ada yang menentang keputusanku untuk memeluk Islam. Hal ini karena orang Eropa cenderung menghormati kebebasan termasuk kebebasan beragama. Sehingga tidak mungkin kita temukan satu pun orang yang mengatakan kepada anak dan istrinya, "ayo ke gereja atau ayo beribadah. Saat saya putuskan untuk menjadi Muslimah, saya tetap tinggal bersama mereka, namun saya menolak beberpa hal prinsip seperti masalah makanan haram. Begitupun sebaliknya mereka keberatan jika saya memakai jilbab, hanya saja saya tetap melakukannya dengan alasan kebebasan dan tidak ada satu pun orang yang boleh melanggar kebebasan saya.

Bagaimana cara Anda melayani Agama Anda terutama dalam kondisi yang dihadapi Islam saat ini dari berbagai berita-berita yang menyesatkan tentang Islam?

Saya telah menyerahakan hidup saya untuk berdakwah kepada Allah. Saya belajar Bahasa Arab agar mampu membaca buku-buku agama berbahasa Arab sehingga saya mendapatkan pengetahuan yang bayak tentang Islam. Dan Alhamdulilah, saya pernah menjabat ketua Majlis Islami di Norwegia selama dua tahun lebih. Selama menjabat ketua, saya telah berusaha melakukan beberapa hal untuk pelayanan Muslimin Norwegia. Yang membatu tugas berat saya ini adalah karena saya asli Norwegia, saya tahu pasti kondisi masyarakat dan budaya Norwegia. Dan juga mungkin karena saya adalah satu-satunya wanita dalam sejarah dunia yang menjabat ketua dalam organisasi semacam ini. Saat ini saya menyibukkan diri pada pendidikan agama bagi para muslimah di masjid-masjid. Saya juga menerjemah beberapa kitab Islam ke Bahsa Norwegia, sebagai kesibukan tambahan di sela-sela tugas saya sebagai profesor Studi Islam di Universitas Oslo. Yang pasti fokus saya adalah dakwah Islamiyah yang telah saya lakukan sejak awal saya masuk Islam. Wanita dan laki-laki menurut saya dalam hal ini sama. mereka sama dituntut untuk melaksanakan dakwah Islamiyah dengan baik.

Bagaimana pendapat Anda mengenai Fonemena da'i-da'i baru yang tersebar di seluruh dunia Islam. Meraka rata-rata bukanlah di bawah organisasi resmi di negara meraka, meraka inilah yang disebut "da'i bebas". Fenomena ini telah menjadi polemik di dunia Islam, sebagian mendukung dan mengapresiasi mereka, namun sebagian lainnya mentang dengan alasan bahwa mereka bukanlah orang-orang yang terlatih dalam dakwah kepada Allah?

Ya, saya pribadi mendukung mereka, karena ini merupakan fonemena yang bagus. Mereka layak mendapat dukungan. Mereka orang berbakat yang mempunyai kemampuan lebih dalam memahami apa yang dibutuhkan orang, karena mereka mampu menyetuh konteks mayarakat secara khusus, teruatama sasaaran dakwah meraka para pemuda dan memberikan pengetahuan Islam yang benar. Namun mereka semestinya tidak masuk pada masalah perbedaan (khilafiyah) untuk menjaga persatuan umat Islam. Mereka lebih baik fokus pada ajaran-ajaran yang baik dari Islam serta keindahannya. Ajaran mulia yang dibawa Islam dan pengaruhnya terhadap kehidupan individu dan sosial. Saat ini kita memang butuh da'i modern yang mampu memahami realita dan mampu mnecari solusi dari problematika hidup yang dihadapi umat Islam dengan modote cemerlang dan menarik.

Dari pengalaman Anda, Apa yang menjadi problem terbesar yang dihadapi umat Islam Norwegia, dan bagaimana Anda menyelesaikannya?

Sebelumnya, perlu saya tekankan di sini bahwa Norwegia adalah negara maju, dakwah di sana memerlukan da'i-da'i handal dan mempunyai wawasan luas. Sayangya, kualitas da'i yang ada, khususnya saat bulan Ramadhan, masih jauh dari yang kita harapkan. Karenanya, saya bilang harus ada peran organisasi dakwah di dunia Islam yang bertugas membentuk da'i-dai Islam modern yang mampu melaksanakan dakwah di era globalisasi. Dari sinilah, saya meminta para da'i yang disiapkan untuk dakwah di Barat, baik dari dunia Arab atau Islam secara umum, agar memiliki wawasan yang cukup tentang budaya bangsa lain, di samping pengetahuan mereka tentang fikih maqasid (tujuan hukum) dan kemampuan menghubungkannya dengan konteks kekinian serta memampu mengeksplorasi keajaiban-ajaiban ilmiah dalam Alquran dan Sunnah sebagai bukti kebenaran ajaran Islam. Yang terakhir cukup penting mengingat orang Barat lebih memuliakan akal dan ilmu pengetahuan di atas segalanya. Islam adalah agama akal dan ilmu.

Menurut Anda apa faktor penyebab beberapa media di Eropa cenderung menentang Islam dan bahkan melecehkan Islam?

Sebagimana yang saya katakan, secara umum, Barat mensucikan kebebasan, ini satu sisi. Dari sisi yang lain, di Barat tidak mengenal norma-norma susila, bahkan di Kristen kita juga melihat mereka melecehkan Isa AlMasih, Jadi norma-norma susila dan etika bagi orang barat adalah sesuatu yang remeh. Menurut saya, untuk mengahadapi hinaan dan pelecehan kita harus menggunakan dialog yang sehat. Jadi, dunia Islam dituntut untuk melakukan dialog dengan Barat. Kita juga dituntut untuk memberikan informasi yang benar tentang Islam dan menjelaskan hal-hal yang selama ini dianggap ancaman bagi mereka, seperti masalah terorisme dan lainya. Sayangnya, banyak orang menyakini bahwa Islam mengajak umatnya kepada radikalisme dan terorisme dan membenci orang-orang di luar Islam serta budaya mereka. Karena itulah respons mereka terhadap Islam adalah kebencian dan ketakutan. Jadi, yang paling penting adalahagar umat Islam mampu memberikan penjelasan yang benar tentang syariat Islam dan terorisme dalam bingkai dialog yang sehat.alwsath/taq

akademi fantasia

dipetik dari blog al fadhil ustaz nasarudin tantawi

Saya menerima beberapa e mail dari rakan - rakan yang melahirkan rasa tidak puas hati terhadap satu program realiti TV yang semakin hanyut jauh ke kancah maksiat .

Terdapat beberapa adegan berpeluk - pelukan antara pelajar lelaki dan guru perempuan sebaik sahaja peserta lelaki tersebut diisytihar keluar dari akademi tersebut .

Rangkul peluk dan bercium pipi ustaz ! begitulah ayat kawan saya lewat e mail yang dihantar .

Saya bukanlah anti hiburan justeru hiburan dibenarkan oleh syara' . Apa yang jadi masaalah ialah apabila hiburan dicemari oleh adegan dan aksi yang mengundang murka Allah swt .

Saya difahamkan ada pengkritik konsert akademi fantasia ini menyebut Alhamdulillah , syukur awak telah berjaya menyampaikan lagu ini dengan baik sekali dan Alhamdulillah tarian awak juga cukup menghiburkan ! .........[ sedang penyanyi itu berpakaian seksi habis dan menari pula dengan gaya liuk lintuk mengiurkan ]

Saya hanya tersenyum membaca celoteh geram seorang kawan mengenai perkembangan Akademi Fantasia ini . Saya tidak sempat untuk mengikuti perkembangan akademi fantasia kecuali sekali semasa era Mawi menyertai akademi fantasia . Aura Mawi berjaya menarik perhatian saya untuk sesekali menonton persembahannya jika berkesempatan .

Sejak dulu lagi , Akademi fantasia telah ditegur oleh pihak Dewan Pemuda PAS Pusat agar tidak menampilkan aksi yang mengundang keruntuhan moral , juga teguran terhadap adegan pelajar dan guru berpelukan serta pergaulan bebas di dalam apartment akademi dan juga perlakuan di atas pentas .

Berhibur dan berseronok tidak salah tetapi mestilah mematuhi batasan agar tidak mengundang dosa dan murka Allah swt .

Seronoklah buat seketika di atas pentas . Tenggelam dibawah silau cahaya lampu dan hanyut dibuai fantasi serta teruja dek sorakan penonton yang menyokong . tapi .... bagaimana dengan pemerhatian Allah swt ? Saya tahu , sebahagian besar peserta akademi fantasia ini adalah beragama Islam malah sebahagiannya bertudung . Saya yakin mereka faham maksud saya apabila saya bercakap soal dosa dan batasan pergaulan serta penampilan dalam hiburan .

Mestikah untuk menjadi seorang penghibur maka mesti berpakaian seksi , dedah dan berpakaian ketat ? Mestikah juga membuat tarian menggiurkan sehingga merangsang syahwah penonton ? Mestikah lelaki dan perempuan bergaul sebebas itu sehingga berpelukan dan bersilang tangan untuk bergelar bintang pujaan ?

Penghibur yang baik mestilah mempunyai kreativiti tinggi untuk menghiburkan penonton tanpa perlu menjaja maruah dengan pendedahan aurat dan mempertaruhkan moral dengan pergaulan bebas lelaki dan perempuan serta melampaui batas yang dibenarkan oleh syara' .

Penghibur seperti ini sebenarnya bukan penghibur tetapi pemusnah masa depan diri dan masyarakat dengan menjerumuskan mereka ke lembah maksiat dan murka Allah swt .

Saya benar - benar yakin , bahawa rakan - rakan artis yang beragama Islam khasnya sangat tahu nilai moral , akhlak dan batasan dosa dan pahala . Malang mereka gagal mengawal diri agar tidak terjebak . Mereka biar diri mereka menjadi korban nafsu yang hanya menanti azab kelak di akhirat .

Inilah masaalah kepada dunia artis . Dunia yang sangat jauh dan asing dengan ilmu agama dan petunjuk Allah swt . Mereka mempunyai dunia dan planet mereka sendiri yang sukar diselaraskan dengan kehendak agama .

Saya masih yakin , jika kerajaan ini adalah kerajaan Islam atau paling tidak kerajaan yang bermoral dan mesra agama , dunia hiburan negara masih boleh diselamatkan agar tidak keterlaluan meniru gaya dunia artis dari barat yang tidak bertuhan .

Sebagai contoh di akademi fantasia , penganjur boleh adakan slot solat berjamaah setiap waktu dan setiap kali selepas solat atau paling tidak selepas subuh dan maghrib adakan siri tazkirah dan kuliah agama oleh ustaz - ustaz yang berilmu . Agar lahir seorang penghibur atau penyanyi yang bukan sahaja tahu batas dosa pahala tetapi benar - benar memahami tanggungjawab mereka seorang muslim .

Sekurang - kurangnya , melalui tazkirah agama menjadikan mereka benar - benar bertanggungjawab dalam bidang hiburan bukan untuk menambah dosa dan memerangkap manusia dalam kepungan mungkar .

Memang kedengaran pelik untuk adakan tazkirah dan solat berjamaah di akademi fantasia , tetapi boleh dilakukan bahkan wajar dilaksanakan . Hebat manapun artis dan setinggi mana ia mendapat pujaan dan anugerah ia tetap makhluk Allah yang mesti solat mengabdikan diri kepada Allah swt . Sementara tazkirah itu satu peringatan agar tidak leka dan alpa sehingga melakukan sesuatu yang keterlaluan dan mengundang murka atau bala Allah swt .

Peraturan dan ketetapan boleh dibuat oleh pihak berkuasa dan ia mesti dipatuhi . Masaalah yang kita hadapi ialah pihak berkuasa sendiri tidak memiliki kesedaran yang dimaksudkan sebalik turut menggalakkan maksiat dan mungkar . Benarlah kata hukama' Manusia berada di atas cara hidup pemimpin mereka .

Hari ini ramai orang menganggap agama sebagai penghalang dan ini adalah salah sangka yang sengaja ditiupkan oleh musuh Islam dan golongan orientalis untuk menimbulkan fitnah dan rasa jelek masyarakat terhadap Islam . Padahal Islam tidak datang untuk menghalang tetapi mengislah atau memperbaiki keadaan agar menjadi baik .

Sebagai contoh , umum mengetahui betapa manusia perlukan hidup berpasangan . lelaki perlukan perempuan maka demikian sebaliknya . Maka kedatangan Islam bukan menghalang fitrah ini tetapi mengislahkannya dengan sedikit peraturan seperti ijab qabul agar tidak berlaku perlakuan zina , sumbang mahram , rogol , lesbian , homoseks dan pergaulan bebas kerana ia merosakkan jiwa dan membinasakan nasab keturunan .

Demikianlah jua dengan hiburan . islam datang tidak menghalang hiburan kerana memahami manusia perlukan hiburan. Tetapi Islam memulihkan keadaan hiburan agar tidak cemari oleh arak , dadah , pil ectasy , pergaulan bebas , pengabaian terhadap solat dan pendedahan aurat termasuklah lirik lagu yang tidak memuja nafsu atau mendorong ke arah penguasaan nafsu . Selebihnya berhiburlah dan ia dibenarkan oleh syara' .

Kalau kita dengar ucapan penyanyi sewaktu menerima anugerah atau pujian orang terhadap persembahan mereka , spontan mereka menjawab syukur alhamdulillah ! tanpa izin Allah , saya tidak akan sampai ke tahap ini ! .....[ biarpun sedang ia berucap dengan kalimah demikian , pakaiannya mendedahkan separuh dada dan kainnya terbelah ke paras pangkal paha dan bersilang tangan dengan teman lelaki .]

Ertinya mereka keliru dan masih memiliki aqidah biarpun sekelumit dan saya percaya mereka masih ada harapan untuk dididik dan diselamatkan . Cuma kerajaan atau pihak berwajib mesti adakan program kesedaran dan motivasi keagamaan yang berkesan dan bertyerusan untuk mereka .

Jangan hanya mereka tahu menyebut kalimah Alhamdulillah tetapi mereka mesti kenal siapa Allah swt dan bagaimana untuk bersyukur di atas nikmat yang dikur niakan Allah swt .